Perjalanan, Salah Satu Hal Kesukaan Saya


Photo by RebeccaVC1



Ya, harus saya akui bahwa berada dalam perjalanan menjadi semacam addiction buat saya, terlepas dari tujuan perjalanan itu sendiri. Kesukaan yang satu ini mungkin dimulai sekitar lima tahun yang lalu, dimana bus adalah transportasi utama menuju kota perantauan (meski sebenarnya hanya 3 jam an perjalanan).

Kursi dekat jendela adalah tempat favorit saya, yang mungkin kebanyakan orang juga sama. Tapi, melihat pohon-pohon, bangunan-bangunan, orang-orang dan benda — benda lainnya bergerak adalah semacam pemandangan yang sungguh membius. Yah, mungkin ini aneh, tapi ketika saya sudah duduk, kendaraan berjalan, dan benda — benda itu bergerak, saya akan kehilangan nafsu untuk berbicara dengan siapapun di samping saya.
Jika anda pernah bepergian dengan saya, entah dalam mobil atau bus, pasti seringkali menemukan saya hanya memandang ke luar jendela dan hanya diam. Jika anda tahu, saat itulah saya sedang berada pada puncak lamunan tertinggi. Pada saat itulah, banyak hal yang terpikirkan, dari hal yang membahagiakan, lucu, menjengkelkan hingga menyedihkan. Saya pun semacam berbicara dengan diri sendiri, membicarakan apa yang ingin saya lakukan, yang saya sesali, yang saya takutkan, dan jutaan perasaan abstrak lainnya.
Namun, ada kalanya tak ada pikiran apapun, membiarkan benda-benda itu lewat dengan membaca beberapa kalimat di tepi jalan, sudah sanggup menenggelamkan suara-suara di sekitar. Maka dari itu, saya akan cenderung untuk menggunakan earphone, mendengarkan musik untuk menghindari percakapan. Terlihat seperti anti-sosial, ya? Haha.
Photo by August Brill



Kemudian, salah satu alasan lainnya adalah karena saya bisa memperhatikan dunia di luar sana, tanpa harus berinteraksi secara langsung. Saya pun bisa melihat orang-orang melakukan kegiatan, bangunan-bangunan lama maupaun baru, hingga pemandangan yang menakjubkan.
Oleh karena itulah saya menyukai perjalanan yang jauh dan lama, karena itu berarti saya bisa merenung dan berbicara dengan diri saya sendiri. Namun belakangan ini saya jarang melakukan perjalanan jauh, dan sudah lama saya tidak berbicara dengan diri saya sendiri, secara alami (Apakah ini semacam terapi?). Dan anehnya, pembicaraan dengan diri saya sendiri semacam itu tidak bisa dimunculkan seenaknya.
Dan mungkin, ini adalah tempat kedua setelah toilet dimana saya bisa menemukan inspirasi. Haha
Pernah saya bercerita tentang hal ini kepada seorang teman, yang ternyata mempunyai kegemaran yang serupa. Mungkin memang benda-benda yang bergerak, jendela, dan tempat duduk adalah kombinasi sempurna yang bisa membuat siapapun terlena.
Photo by Andrianna Paleskin


Dan akhirnya, hal yang paling menjengkelkan adalah mengakhiri perjalanan itu sendiri. Perasaannya seperti ketika menamatkan drama favorit, atau menelan potongan terakhir makanan favorit, dan menebak kapan lagi saya bisa melakukannya.
Dan saya harus akui, berada dalam perjalanan adalah salah satu dari banyak hal yang saya sukai dan selalu rindukan. Bagaimana dengan anda?

0 comments:

Post a Comment